Thursday, December 20, 2012

Laboratorium Tradisional dan Modern

laboratorium

Laboratorium Sains dan Fungsinya


Kata 'laboratorium' berasal dari bahasa Latin yang berarti 'tempat bekerja'. Dalam perkembangannya, kata 'laboratorium' mempertahankan arti aslinya, yaitu sebagai 'tempat bekerja', tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. ketika sains dan teknologi berkembang pesat dan menjadi salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di banyak sekolah di Eropa, termasuk negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains merasa perlu mengadakan ruang tempat siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan sains. Sebab, pada pendidik itu berpandangan bahwa sains adalah suatu ilmu empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimen (percobaan). Jadi, pengamatan dan eksperimentasi (percobaan) adalah bagian integral pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan ini disebut laboratorium sains sekolah (school science laboratory).


Fungsi Laboratorium dalam Pembelajaran Siswa


Fungsi laboratorium sains sekolah (laboratorium sekolah) dalam pembelajaran sains bergantung pada pandangan guru yang bersangkutan terhadap sains dan belajar (learning). Mengenai sains sains ada yang melihatnya hanya sebagai kumpulan pengetahuan mengenai alam yang sudah dikumpulkan dan disusun secara sistematis. Pandangan lain, sains buka hanya kumpulan pengetahuan, tetapi juga cara pengetahuan itu diperoleh dan dikembangkan, serta sika yang perlu disandang pada waktu pengembangannya.

Mengenai belajar dan mengajar pun dapat dibedakan dua pandangan. Pandangan yang satu adalah yang memandang bahwa mengajar itu adalah 'memberi pelajaran' kepada siswa. Siswa menerima dan menyimpan ilmu itu menjadi miliknya. Pandangan seperti ini dapat disebut pandangan teradisiona. Laboratorium sekolah yang difungsikan berdasarkan pandangan ini dapat disebut laboratorium tradisional.

Pandangan yang lain adalah bahwa mengajar itu 'membantu siswa' dalam belajar. Yang belajar adalah siswa. Guru tidak dapat belajar untuknya. Siswa sendiri yang membangun sangat (mengkonstruksi) ilmu dari masukan (stimulus) yang menjadi perhatiannya. Konstruksinya didasari atas konstruksi yang sudah ada. Pandangan ini dapat disebut pandangan modern, yang belakangan di berkembang pandangan konstruktivisme. Laboratorium sekolah yang difungsikan berdasarkan pandangan ini dapat disebut laboratorium modern atau laboratorium non-tradisional.

Laboratorium Tradisional

Pada laboratorium tradisional dilakukan kegiatan di dalam laborotorium yang dahulu dikenal dengan nama 'praktikum'. Yang disebut 'praktikum' biasanya adalah kegiatan laboratorium yang dilakukan pada jam khusus, tidak terintegrasi dengan pelajaran sains. Pada umumnya kegiatan laboratorium merupakan penerapan 'teori' yang sudah dibahas di dalam kelas sebelum melakukan percobaan di laboratorium. Banyak kegiatan berupa pemverifikasian konstanta-konstanta fisik seperti kerapatan (density) berbagai jenis zat, jarak titik api lensa-lensa dan penentuan percepatan gravitasi.

Pada laboratorium tradisional seperti ini perabot (meja, kursi, dll) tidak perlu dapat dipindah-pindah, tetapi tetap letaknya. Demikian pula dengan perangkat lain seperti 'stasium layanan', yaitu tempat siswa mendapatkan pasokan air, listrik dan gas, jika sekolah memiliki jaringan gas. Laboratorium yang dibangun Departemen Pendidikan Nasional sejak sekitar permulaan tahun 70-an untuk SMP dan SMA di seluruh Indonesia dapat digolongkan ke dalam laboratorium jenis ini.

Laboratorium Modern atau non-tradisional

Pada laboratorium modern, kegiatan laboratorium merupakan bagian yang terintegrasi pada kegiatan belajar sains. Setiap pelajaran sains, berupa percobaan atau bukan percobaan, berlangsung di ruang laboratorium. Di dalam ruang laboratorium dapat berlangsung pemberian informasi oleh guru (guru menerangkan), dapat dilakukan percobaan oleh siswa, percobaan demonstrasi oleh guru atau oleh siswa, diskusi dalam kelompok kecil dan diskusi kelas dibimbing guru. 

Oleh karena itu ruang laboratorium modern haruslah ruang yang bersifat luwes (flexibel). Maksudnya, tata letak perabot ruang mudah diubah-ubah sehingga berbagai jenis kegiatan yang disebut diatas dapat dilakukan di dalam ruang itu juga. 


Sekian posting saya tentang Laboratorium Tardisional dan Modern, semoga bermanfaat.